Tunis, 2 September 2025 – Setelah resmi dilepas di Jakarta pada Jumat (29/8), delegasi Relawan Nusantara yang tergabung dalam Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) kini telah tiba di Tunisia. Kehadiran mereka disambut hangat oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tunis dan menjadi simbol eratnya hubungan kedua negara.

Persahabatan Indonesia - Tunisia dalam Misi Kemanusiaan

Tunisia dan Indonesia memiliki ikatan persaudaraan sejak masa Presiden Soekarno. Nama Soekarno masih dikenal luas di Tunisia, dan semangat itu kembali terasa ketika KBRI menyambut para delegasi IGPC dengan penuh kehangatan. “Sekali hidup, hiduplah yang berarti,” demikian pesan inspiratif yang disampaikan KBRI Tunisia.

Sebagai bentuk dukungan, KBRI akan mengadakan doa bersama untuk Palestina serta jamuan khusus bagi seluruh tim IGPC. KBRI juga menegaskan pentingnya Pancasila sebagai fondasi persatuan bangsa Indonesia, yang diharapkan dapat menjadi inspirasi perjuangan rakyat Palestina untuk meraih kemerdekaan dan keadilan.

Apresiasi Dubes RI dan Jaminan Pendampingan

Pertemuan dengan Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, berlangsung pada Senin siang. Dalam kesempatan itu, Zuhairi menyampaikan dukungan penuh serta memastikan KBRI siap memberikan pendampingan dan bantuan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama pelayaran.

“Kami akan memberikan pendampingan pelayanan terbaik karena tujuannya sangat mulia. Saya setelah ini akan menyampaikan kepada kementerian luar negeri dan kepada teman-teman para duta besar di negara yang akan kami lalui bahwa pada tanggal 4, Global Peace Convoy Indonesia sudah berangkat dari Tunisia menuju Gaza. Kita harus memberikan perhatian penuh dan dukungan penuh,” ujar Zuhairi.

Relawan Nusantara: Membawa Pesan Kemanusiaan, Bukan Sekadar Bantuan

Relawan Nusantara menjadi bagian dari hampir 50 delegasi kemanusiaan asal Indonesia yang akan berlayar menembus blokade Gaza bersama ribuan aktivis dari 44 negara. Indonesia mengirimkan 5 kapal dari total 72 kapal yang akan berlayar dalam International Global Summit Flotilla pada 4 September mendatang.

Selama tiga hari menjelang keberangkatan, para relawan mengikuti pelatihan pengamanan dan keselamatan pelayaran. 

Solidaritas dari Berbagai Kalangan

Delegasi Indonesia terdiri dari perwakilan NGO, tim medis, jurnalis, serta publik figur seperti Wanda Hamidah, Ciki Fauzi, dan Rizky Fauzi. Namun, di balik sorotan publik figur, ada para relawan muda Indonesia yang meninggalkan keluarga, pekerjaan, dan kenyamanan pribadi demi sebuah amanah kemanusiaan.

“Ini bukan tentang siapa kami, tapi tentang siapa yang kami bela,” ungkap Sugeng Jaya Saputra, perwakilan dari Relawan Nusantara. “Doa rakyat Indonesia akan menjadi bahan bakar terkuat kami di laut nanti.”

Harapan untuk Menembus Blokade Gaza

Misi pelayaran ini diharapkan dapat menembus blokade yang selama ini membelenggu Gaza, menghentikan genosida, dan membuka jalur kemanusiaan bagi warga sipil. Dengan semangat solidaritas dan nilai-nilai kemanusiaan universal, Relawan Nusantara bersama IGPC bertekad menjadi bagian dari sejarah perjuangan kemanusiaan dunia.

Klik di sini untuk ikut melayarkan dukungan. Inilah saatnya untuk meluaskan manfaat dan solidaritas. Karena sekecil apa pun kepedulian dari kita, adalah kekuatan yang mendorong kapal ini bisa sampai ke Gaza.