Tata Cara Pelaksanaan Kurban yang Benar

Saat Iduladha tiba, umat Islam dari berbagai penjuru dunia menyembelih hewan kurban sebagai bentuk ketakwaan kepada Allah. Tapi, mungkin sebagian dari kita masih bertanya-tanya, “Apa sih sebenarnya hukum kurban dalam Islam? Apakah wajib atau hanya dianjurkan?”

Yuk, kita bahas bareng-bareng!

Mayoritas ulama menyepakati bahwa kurban hukumnya sunnah muakkad, yaitu yang sangat dianjurkan bagi muslim yang memiliki kelapangan rezeki. Meski tidak wajib, Rasulullah SAW sendiri tidak pernah meninggalkannya selama hidupnya.

“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.”
(QS. Al-Kautsar: 2)

Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang memiliki kelapangan (rezeki) tapi tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat salat kami.”
(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya qurban sebagai wujud rasa syukur dan kepedulian terhadap sesama.

Ya, sebagian ulama seperti Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa kurban hukumnya wajib bagi:

• Muslim yang mampu secara finansial
• Tidak sedang safar (perjalanan jauh)
• Telah mencapai nisab (batas harta minimal seperti zakat)

Meski ini adalah pendapat minoritas, pandangan ini tetap menekankan pentingnya kurban sebagai ibadah yang sangat dianjurkan.

Tenang. Islam tidak membebani di luar kemampuan. Bagi yang belum bisa melaksanakan kurban secara individu, tetap terbuka kesempatan untuk berbagi lewat sedekag daging.

Di program Iduladha Relawan Nusantara, kamu bisa ikut ambil bagian dengan sedekah daging, yang akan disalurkan ke:

• Daerah pelosok
• Palestina

Meski bukan kurban atas nama pribadi, sedekah daging tetap menjadi amal yang bernilai tinggi dan bisa meluaskan manfaat ke lebih banyak orang.

Kurban adalah jalan untuk mendekat kepada Allah. Sedekah adalah cara untuk mendekatkan hati kepada semua. Keduanya membawa kebaikan, keduanya bisa kita jalani seseuai kemampuan.

Yuk, jadi bagian dari gerakan berbagi yang lebih luas!

Bersama Relawan Nusantara, mari kita hadirkan senyum lewat sedekah daging.