Palembayan (10/12/25) – Di tengah sunyinya kampung yang masih menyimpan sisa-sisa galodoh, Relawan Nusantara kembali melangkah membawa harapan. Menuju ke rumah-rumah warga, mengetuk pintu satu per satu, memastikan bahwa tidak ada satu pun penyintas Galodo Palembayan yang luput dari perhatian. 

Para relawan mengantarkan puluhan paket sembako dan puluhan hygiene kit langsung ke keluarga penyintas. Setiap paket itu bukan hanya bantuan logistik, tetapi juga bentuk rasa perhatian. Rasa yang menghantarkan pesan bahwa mereka tidak ditinggalkan di tengah duka ini.

Menguatkan Mereka yang Berduka, Menyentuh Pintu yang Paling Sunyi

Salah satu rumah yang relawan datangi adalah rumah milik Abah Asmar, warga Kayu Baro, Jorong Gumarang 2, Nagari Tiga Koto Silungkang. Langkah kaki para relawan sejenak terhenti ketika menyaksikan duka yang menyelimuti rumah kecil itu. Abah Asmar kini menjalani hari-hari tanpa sosok yang selama puluhan tahun menemaninya, istrinya, Ibu Kasmawati, yang berpulang akibat terjangan galodo.

Menurut cerita warga, almarhumah tengah berada di area persawahan Kampuang Subarang Air ketika banjir bandang datang tanpa ampun. Arus deras menyeret apa saja yang ada di hadapannya, termasuk langkah seorang ibu yang tidak pernah membayangkan hari itu menjadi detik terakhir hidupnya. Tubuhnya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa, menyisakan ruang kosong yang tak mungkin tergantikan dalam keluarga kecilnya.

Ketika bantuan diberikan, Abah Asmar hanya bisa menatap lantai beberapa detik lebih lama sebelum mengucapkan terima kasih pelan. Di momen seperti itulah para relawan menyadari bahwa tanggung jawab mereka bukan hanya mengantar paket bantuan, tetapi juga menjadi pendengar dan penguat bagi mereka yang sedang kehilangan dunia yang dulu mereka tapaki.

Klik disini untuk ikut hadir memberi dukungan untuk Sumatera. Bersama, kita bisa memastikan bahwa mereka tidak berjuang sendiri. #WargaBantuWarga