PANDEGLANG – Matahari siang menyengat halaman Masjid Agung Ar-Rahman, Pandeglang. Hiruk-pikuk pengunjung masjid, langkah kaki yang lalu lalang, dan suara para pedagang kaki lima yang menawarkan jualan mereka jadi pemandangan biasa di sekitar masjid tersebut. Di antara mereka, berdiri sosok sepuh yang tetap teguh di atas gerobaknya Pak Yahya, 70 tahun, seorang penjual telor gulung.
Setiap hari, Pak Yahya memulai harinya sejak pukul 07.00 pagi. Dengan gerobak sederhananya, ia membawa sekitar 450 tusuk telor gulung hasil olahan sendiri. Ia berharap dagangannya bisa habis sebelum sore hari demi mencukupi kebutuhan hidup dan membayar kontrakan tempat tinggalnya di Kota Pandeglang.
Namun siang itu, nasib berkata lain. Di tengah keramaian masjid, dagangan Pak Yahya sepi pembeli. Saat pedagang lain sibuk melayani antrean, gerobak telor gulung miliknya justru masih penuh. Namun begitu, semangatnya tak surut. Dengan ramah, ia terus menawarkan dagangannya kepada para pengunjung.
Kisah Pak Yahya menjadi sorotan tim Relawan Nusantara Pandeglang yang saat itu tengah melaksanakan program Borong dan Berbagi, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk membantu para pedagang kecil yang kesulitan menjual dagangannya. Melalui program ini, tim Relawan Nusantara membeli habis dagangan pedagang kaki lima untuk kemudian dibagikan secara cuma-cuma kepada masyarakat sekitar atau jamaah masjid.
Memborong Dagangan, Membagikan Senyum

Melihat kondisi Pak Yahya, tim Relawan Nusantara pun memborong seluruh dagangan telor gulungnya yang belum terjual. Tak hanya itu, jajanan tersebut kemudian dibagikan kepada para jamaah Masjid Agung Ar-Rahman.
Seketika wajah Pak Yahya berubah cerah. Dengan senyum yang tulus dan mata yang sedikit berkaca-kaca, ia membagikan tusuk demi tusuk telor gulung kepada para jamaah. Momen itu bukan sekadar transaksi, tapi sebuah pengingat bahwa kebaikan bisa hadir di waktu yang paling tidak terduga.
“Alhamdulillah, saya ucapkan terima kasih kepada Relawan Nusantara yang telah memborong dagangan saya. Saya sangat senang sekali. Saya keluar dari jam tujuh pagi, dan sampai jam setengah dua siang ini baru laku lima puluh biji dari empat ratus lima puluh. Saya senang sekali dagangan saya diborong. Sekali lagi, terima kasih banyak,” ucap Pak Yahya dengan penuh haru.
Luaskan Manfaat untuk Para Pejuang Nafkah
Pak Yahya hanyalah satu dari banyak pedagang kecil yang berjuang setiap harinya. Di luar sana, masih banyak pejuang nafkah yang diam-diam menahan lapar demi bisa membawa pulang sedikit penghasilan. Program Borong dan Berbagi hadir untuk menyasar mereka orang-orang yang mungkin luput dari perhatian, tapi justru sangat membutuhkan uluran tangan.
Dengan memborong dagangan mereka, kita tak hanya membantu secara ekonomi, tapi juga mengembalikan harapan dan semangat hidup mereka. Ini adalah bagian dari komitmen Relawan Nusantara untuk terus luaskan manfaat hingga ke penjuru negeri termasuk di sudut-sudut kota yang penuh dengan cerita perjuangan.
Mari Jadi Bagian dari Kebaikan Ini

Kita semua bisa ambil bagian dalam kebaikan seperti ini. Melalui donasi yang kamu berikan, kita bisa membantu lebih banyak pedagang kecil seperti Pak Yahya untuk tetap semangat berjualan dan bertahan hidup. Setiap borongan adalah bentuk cinta, setiap senyuman yang terukir adalah buah dari kebaikanmu.
Yuk, bantu Relawan Nusantara luaskan manfaat lebih jauh lagi.