Relawan Nusantara Bersama Warga Menembus Desa Sibio-bio, Daerah Terisolir di Tapanuli Tengah

Relawan Nusantara Bersama Warga Menembus Desa Sibio-bio, Daerah Terisolir di Tapanuli Tengah

Di tengah sunyi perbukitan Sibabangun, ketika jalan masih dipenuhi lumpur dan patahan tanah yang menganga, langkah-langkah kecil terus bergerak maju.Tapal kaki warga Desa Sibio-bio yang tak punya pilihan selain berjalan. Di pundak mereka tergantung harapan berupa karung logistik, makanan, dan kebutuhan dasar yang harus dibawa dari Desa Muara, yang merupakan desa terdekat yang masih bisa dijangkau. Empat kilometer harus mereka tempuh, dua jam perjalanan sekali jalan, melintasi kontur tanah yang rapuh dan jalur licin yang sewaktu-waktu bisa berubah menjadi ancaman.
Akses menuju Desa Sibio-bio hingga hari ini masih terputus total. Tidak ada kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, yang bisa menembus jalur itu. Minimnya bantuan bukan karena tak ada yang peduli, tetapi karena jalan-jalan yang dulu menjadi urat nadi kini berubah menjadi dinding pembatas. Nyaris semua bantuan berhenti di ujung Desa Muara. Tidak ada yang bisa melanjutkan perjalanan kecuali mereka yang bersedia berjalan kaki.
Namun hari itu, pemandangan berubah. Relawan Nusantara akhirnya berhasil menembus masuk, menyertai warga Desa Sibio-bio menyusuri bukit-bukit dan jalan terputus. Para relawan hadir sebagai teman seperjalanan, memikul beban logistik bersama warga, bahu-membahu, dalam langkah yang sama beratnya. Di bawah awan yang menggantung kelabu, di tengah kecemasan akan longsor susulan, mereka tetap berjalan. Yang ada hanya satu misi, memastikan bantuan benar-benar sampai ke tangan orang-orang yang selama ini terjebak dalam kesenyapan.