Gaza, Palestina – Rumah Sakit Lapangan Syuhada Al-Aqsa resmi dibuka pada Ahad, 28 Desember 2025 sebagai tambahan kapasitas layanan kesehatan di Gaza, wilayah yang selama ini menghadapi krisis kemanusiaan dan keterbatasan fasilitas medis akibat genosida berkepanjangan.
Peresmian rumah sakit darurat ini dimulai pukul 14.00 WIB dan berlangsung secara sederhana namun penuh makna. Acara dihadiri oleh delegasi Kementerian Kesehatan Palestina, perwakilan berbagai entitas kemanusiaan, serta disiarkan secara langsung oleh masing-masing entitas melalui kanal live streaming, dengan dukungan penerjemah dari tim Indonesia.
Peresmian Rumah Sakit Lapangan Syuhada Al-Aqsa di Tengah Cuaca Ekstrem
Rangkaian acara peresmian meliputi pembukaan, sambutan dari pihak Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa, sambutan Relawan Nusantara, prosesi gunting pita peresmian, live room tour rumah sakit, dan ditutup dengan doa bersama.
Seluruh rangkaian berlangsung di tengah kondisi cuaca yang cukup buruk. Angin kencang dan hujan deras melanda kawasan Gaza pada hari itu, bahkan menyebabkan beberapa tenda roboh dan menimpa warga. Karena situasi darurat tersebut, acara peresmian harus dipersingkat.
Proses Pembangunan Rumah Sakit Darurat di Gaza
Dalam sambutannya, Dr. Raed Hussein, Direktur Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa, menjelaskan bahwa pembangunan rumah sakit lapangan ini melalui proses panjang dan penuh tantangan.
“Setelah kami menyelesaikan pemasangan ubin di seluruh area rumah sakit, kami menatanya sesuai standar keamanan. Kami kemudian melanjutkan ke tahap pemasangan tempat penampungan pasien, penyediaan listrik, serta pembangunan ruang-ruang perawatan khusus bagi pasien, dokter, dan tenaga medis,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa hampir seluruh tahapan pembangunan telah rampung dengan izin Allah SWT. Namun, proses tersebut tidak berjalan mudah karena penjajahan telah menghancurkan pabrik-pabrik, perusahaan, dan fondasi kehidupan di Gaza. Akses terhadap peralatan medis menjadi sangat terbatas, sementara harga peralatan kesehatan melonjak tinggi akibat blokade dan penguasaan perbatasan.
“Namun, dari rahim penderitaan ini, berkat Allah SWT dan dukungan para donatur, kami berhasil mendapatkan bahan dan perlengkapan yang dibutuhkan,” lanjut Dr. Raed.
Fasilitas dan Kapasitas Rumah Sakit Lapangan Syuhada Al-Aqsa
Rumah Sakit Lapangan Syuhada Al-Aqsa kini berdiri dengan fasilitas yang layak dan sesuai dengan arahan Kementerian Kesehatan Palestina. Listrik telah terpasang di seluruh area rumah sakit, serta tersedia lebih dari 40 tempat tidur khusus rumah sakit dengan kasur medis berbahan kulit.
Rumah sakit ini memiliki pembagian ruang perawatan terpisah untuk pasien laki-laki dan perempuan. Selain itu, terdapat tiga tenda besar yang telah diperluas untuk menambah kapasitas layanan medis.
Kehadiran rumah sakit ini menjadi jawaban atas kondisi sebelumnya, di mana para pasien terpaksa dirawat di lorong-lorong rumah sakit bahkan di trotoar jalan.
“Alhamdulillah, para pasien kini tidak lagi tidur di jalan maupun di lorong-lorong rumah sakit,” ungkap Dr. Raed.
Menjawab Krisis Kemanusiaan dan Keterbatasan Layanan Medis Gaza
Dengan tambahan fasilitas ini, Rumah Sakit Lapangan Syuhada Al-Aqsa diproyeksikan dapat melayani lebih dari 60.000 orang. Rumah sakit ini diharapkan menjadi penyelamat bagi para korban luka, masyarakat yang menderita penyakit, serta warga Gaza yang selama ini kesulitan mengakses layanan kesehatan layak.
Dr. Raed juga menyampaikan permohonan maaf kepada para mitra dan donatur atas keterlambatan peresmian rumah sakit.
“Keterlambatan ini bukan keinginan kami. Banyak perusahaan penyedia peralatan rumah sakit telah hancur, dan perbatasan dikuasai sehingga proses pengadaan menjadi sangat terhambat. Kami berharap saudara-saudara kami dapat menerima permohonan maaf ini,” jelasnya.
Dukungan Indonesia dan Mitra Kemanusiaan untuk Gaza
Menutup sambutannya, Dr. Raed menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada rakyat Indonesia.
“Selama dua tahun penuh, Indonesia tetap berdiri di sisi kami. Terima kasih kepada pemerintah dan rakyat Indonesia.”
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Relawan Nusantara dan seluruh mitra kemanusiaan yang telah berkontribusi dalam pembangunan rumah sakit ini, di antaranya adalah Sharing Happiness, Rumah Wakaf, Rumah Zakat, Masjid Nusantara, dan Cita Sehat, serta para donatur yang telah mengamanahkan bantuan mereka.
Sebagai simbol kepedulian dan solidaritas, bunga dibagikan kepada para pasien atas nama para donatur dan rakyat Indonesia.
Harapan dari Rumah Sakit Lapangan Syuhada Al-Aqsa
“Dari dalam lapangan dan di atas tanah ini akan didirikan bangunan besar yang agung.Dan rumah sakit ini akan menjadi tempat aman bagi para pasien, fakir miskin, dan mereka yang membutuhkan.”
Di tengah krisis kemanusiaan yang masih berlangsung, Rumah Sakit Lapangan Syuhada Al-Aqsa berdiri sebagai ruang harapan, tempat di mana nyawa dirawat, martabat manusia dijaga, dan solidaritas lintas bangsa menemukan maknanya.
Klik di sini untuk ikut menjadi bagian dari ikhtiar menyelamatkan nyawa di Gaza. Karena di setiap bantuan yang kita titipkan, ada harapan hidup yang kembali dinyalakan.
