Kp. Liek, Jorong Silungkang (11/12/25) – Di sebuah aula sederhana yang kini berubah menjadi rumah sementara, lebih dari dua puluh lima keluarga masih bertahan setelah tanah longsor meluluhlantakkan Kampung Awur dan Kampung Tanah Liek. Sudah lima belas hari berlalu, namun jejak bencana masih membayangi langkah mereka. Rumah yang tidak lagi bisa ditinggali, tanah yang terus bergerak, dan masa depan yang terasa menggantung di udara lembab pengungsian.

Di tengah ruang yang sesak oleh kasur tipis, pakaian darurat, dan suara anak-anak yang berusaha tetap bermain meski dalam keterbatasan, Komunitas Cinta Berkain Indonesia Cabang Singapore (KCBI Singapore) bersama Relawan Nusantara kembali hadir membawa sedikit kelegaan. Selain paket bantuan, para relawan juga membawa pesan bahwa mereka tidak sendiri, dan ada yang peduli meski dari jauh sekalipun.

Bantuan berupa alas tidur, hygiene kit, baby kit, hingga makanan tambahan disalurkan langsung kepada para penyintas di aula dan sebagian lain didistribusikan ke rumah-rumah warga yang juga terdampak. Setiap paket bantuan tersebut menjadi bentuk kehangatan yang kembali mereka rasakan. Sebuah penegasan bahwa kebaikan masih punya ruang untuk bekerja, bahkan ketika tanah bergeser dari tempatnya.

Di Tengah Keterbatasan, Uluran Tangan Menjadi Pijakan Harapan

Di balik senyum yang muncul saat bantuan diterima, kehidupan mereka tetap berjalan di bawah bayang kesulitan. Akses air bersih hampir tidak ada sejak aliran rusak diterjang galodoh. Untuk memasak makanan bagi banyak orang, mereka hanya memiliki satu kompor dan satu tabung gas. Ketika gas habis, mereka terpaksa kembali menggunakan tungku, dan ketika hujan turun, tungku pun tidak berfungsi. Satu porsi makanan bukan lagi perkara rasa, tetapi perjuangan harian. Sementara itu, kebutuhan sanitasi hanya bergantung pada satu kamar mandi terbuka yang dipakai bersama-sama oleh seluruh penyintas. Privasi, kebersihan, dan kenyamanan menjadi kemewahan yang belum bisa mereka nikmati.

Di kondisi serba terbatas inilah kehadiran bantuan dari KCBI Singapore dan Relawan Nusantara memberikan arti lebih dari sekadar paket logistik. Bantuan itu menjadi pijakan kecil bagi mereka untuk bertahan. Harapan yang sempat kabur perlahan kembali memiliki bentuk. Bahwa perjuangan mereka tidak hanya ditopang oleh kesabaran, tapi juga oleh tangan-tangan baik yang memilih untuk peduli.

Mereka yang kehilangan rumah kini mencoba membangun ulang kekuatan. Mereka yang kehilangan rasa aman kini berusaha kembali berdiri di tanah yang sama, meski tanah itu pernah merenggut banyak hal dari mereka. Dan di antara dinginnya malam pengungsian, ada rasa syukur yang tulus setiap melihat ada yang datang mengetuk pintu bantuan.

KCBI Singapore dan Relawan Nusantara memahami bahwa perjuangan para penyintas belum selesai. Bencana menyisakan luka yang panjang, dan pemulihan membutuhkan waktu lebih panjang lagi. Dukungan dari sahabat dan masyarakat luas tentu menjadi cahaya tambahan yang sangat berarti bagi mereka yang hidup dalam keterbatasan.

Klik disini untuk ikut hadir memberi dukungan untuk Sumatera. Bersama, kita bisa memastikan bahwa mereka tidak berjuang sendiri. #WargaBantuWarga