“Akhirnya hari ini kita akan makan daging. Semoga Allah memberkahi kalian dan memberi kalian seribu kesehatan. Semoga Allah membalas kalian dengan segala kebaikan.”

Kalimat sederhana itu keluar dari bibir seorang ayah di Jalur Gaza Selatan. Suaranya penuh syukur, menahan rasa haru yang tak sempat diucapkan. Bagi kita, makan daging mungkin hal biasa. Tapi bagi mereka yang berbulan-bulan hidup dengan keterbatasan makanan, ucapan tersebut menjadi pengingat bahwa di tengah kehancuran, masih ada cinta yang menelusup melalui dapur lapangan darurat di Gaza.

Alhamdulillah, melalui amanah dari sahabat Relawan Nusantara bersama Wakaf Salman mampu mengirimkan kembali kehidupan dalam bentuk makanan hangat. Dapur lapangan Relawan Nusantara terus menyala, menjadi tempat di mana tangan-tangan penuh harapan memasak bukan hanya untuk mengenyangkan perut, tetapi juga menyalakan kembali harapan mereka.

Kali ini, 3.000 paket makanan siap saji berupa nasi dengan sayuran dan daging, serta kentang yang disajikan bersama daging, di distribusikan kepada saudara-saudara kita di Pusat dan Kamp Aurat, wilayah selatan Jalur Gaza. Di tengah kelaparan massal yang menghantui, satu porsi makanan dapat menjadi penunda keputusasaan.

Cinta yang Menembus Jarak dan Menguatkan Palestina

“Kami berterima kasih kepada Yayasan Relawan Nusantara atas segala dukungan yang telah diberikan kepada rakyat Palestina. Dan terima kasih untuk hari ini, semoga Allah membalas dengan kebaikan dan keberkahan.”

Ucapan syukur dari saudara kita yang tengah berjuang. Kehadiran 3.000 paket makanan mungkin terlihat kecil dibandingkan kesulitan lain yang mereka alami. Namun bagi mereka yang menerimanya, itu merupakan salah satu penopang hidup. Itu adalah bukti bahwa dunia belum sepenuhnya berpaling. Bahwa dari jauh, ada saudara yang peduli, yang berdoa, yang mengulurkan tangan-tangan kebaikan, meski tak pernah melihat wajah-wajah yang diselamatkan. Kehadiran bantuan ini menjadi pengingat bahwa cinta masih memeluk mereka, walau dari jarak ribuan kilometer.

Relawan Nusantara dan Wakaf Salman tidak hanya mengirimkan makanan. Kita sedang mengirimkan pesan bahwa Palestina tidak berdiri sendirian. Bahwa setiap rupiah yang disalurkan sahabat berubah menjadi energi, menjadi kehangatan, menjadi alasan untuk membuat seseorang tersenyum di tengah reruntuhan. Anak-anak makan lebih layak, keluarga memiliki kekuatan untuk bertahan, dan harapan kembali tumbuh di tanah yang terus diuji.

Dan perjuangan ini tidak boleh berhenti. Selama masih ada tangis kelaparan yang terdengar di Gaza, selama masih ada anak-anak yang menunggu dalam antrean panjang untuk satu porsi makanan, selama masih ada keluarga yang menggantungkan hari ini pada bantuan dari seberang lautan, kita tidak boleh lelah.

Mari bersama, terus dukung perjuangan saudara-saudara kita di Palestina. Klik disini untuk mengulurkan kebaikan melalui tangan sahabat. Karena setiap kontribusi yang kita kirimkan bukan hanya meringankan beban mereka, tetapi juga menjadi saksi bahwa kemanusiaan masih hidup dalam diri kita. Dan di tengah tragedi yang begitu gelap, kitalah yang memilih untuk menjadi titik-titik cahaya itu.