Di tengah hujan yang tak kunjung mereda, tanah di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat kembali menyampaikan batas kesanggupannya. Dalam hitungan hari, air naik tanpa permisi, tanah bergerak tanpa aba-aba, dan kehidupan yang selama ini tenang berubah menjadi serpihan kehilangan. Hingga Kamis (27/11/2025), sedikitnya 90 orang meninggal dunia, puluhan masih dicari, dan ribuan keluarga kehilangan tempat tinggal serta rasa aman yang dulu akrab.
BMKG menyebut bencana ini dipicu oleh Siklon Senyar. Sebuah fenomena langka di wilayah khatulistiwa. Namun bagi para penyintas, istilah itu menjelma menjadi kenyataan pahit, bahwa rumah mereka harus hanyut, tanah bergeser, dan malam-malam dilalui denganpenuh kecemasan yang tak bisa lagi mereka ceritakan tanpa air mata. Di antara kepungan duka itu, Indonesia kembali diuji.
Bagaimana Kabar Terbaru dari Aceh?
Puluhan Kabupaten/Kota Terendam, Ribuan Keluarga Terisolasi
Aceh menjadi salah satu wilayah dengan dampak paling besar. Gubernur Aceh menetapkan status tanggap darurat 14 hari setelah air dan lumpur merendam hampir seluruh provinsi. Kondisi Aceh Saat Ini
- 20 dari 23 kabupaten/kota terdampak banjir dan longsor.
- Akses Banda Aceh–Medan terputus akibat jembatan ambruk.
- Listrik padam, jaringan telekomunikasi lumpuh, banyak wilayah tak bisa dihubungi.
- 22 jiwa meninggal dunia, ribuan mengungsi.
Data tambahan dari lapangan:
- Kota Sabang: 2 kecamatan terdampak.
- Kota Sabilussalam: 4 kecamatan terdampak.
- Gayo Lues: 10 kecamatan terdampak.
- Aceh Timur: 7.972 KK terdampak, banjir belum surut.
- Lhokseumawe: 100 KK mengungsi.
- Aceh Barat: akses banyak yang tertutup, 183 KK terdampak.
- Aceh Utara: jaringan seluler terputus, PLN padam, 2.688 KK terdampak.
- Aceh Singkil: Banjir mencapai 50-100 cm, akses jalan terputus, 6.579 KK terdampak.
- Bireuen: 956 KK terdampak.
Mereka yang bertahan di lantai dua rumah tetangga menunggu perahu karet datang. Anak-anak menggigil. Para ibu memeluk pakaian basah satu-satunya yang tersisa. Di Aceh Tengah, akses terputus total membuat banyak keluarga tak tahu apakah kerabat mereka masih selamat.
Bagaimana Kabar Terbaru dari Sumatra Utara?
Puluhan Titik Longsor, Belasan Wilayah Terendam
Sumatra Utara menjadi salah satu episentrum duka terbesar. 47 korban meninggal, 9 orang hilang, dan puluhan luka-luka. Kondisi Sumatera Utara saat ini:
- 13 kabupaten/kota terdampak banjir dan longsor.
- Tapanuli Utara & Tapanuli Selatan mengalami kerusakan paling parah:
- 40 titik longsor
- 31 wilayah terendam banjir
- Banyak desa tak bisa dijangkau kecuali dengan alat berat atau berjalan kaki.
- Tim SAR bekerja siang-malam di medan rawan, seringkali dalam kondisi hujan yang tak kunjung berhenti.
Rincian Wilayah Terdampak:
- Tapanuli Selatan: 11 kecamatan
- Tapanuli Utara: 7 kecamatan
- Tapanuli Tengah: 13 kecamatan
- Humbang Hasundutan: 7 kecamatan
- Mandailing Natal: 18 kecamatan
- Pakpak Barat: 6 kecamatan
- Kota Sibolga: 8 kecamatan
- Nias Selatan: 1 kecamatan
- Langkat: 4 kecamatan
- Kota Padang Sidempuan: 2 kecamatan
Kebutuhan Mendesak:
- Tambahan personil evakuasi
- Makanan, minuman, selimut
- Perahu karet dan alat berat
- Alat komunikasi dan sumber listrik
Bagaimana Kabar Terbaru dari Sumatra Barat?
Sungai Meluap, Desa Tersapu Banjir
Di Sumatera Barat, 21 orang meninggal, tiga masih hilang, dan ribuan terdampak.
Wilayah Terdampak:
- Padang Pariaman: 10 kecamatan, 10.545 jiwa terdampak, 2.698 mengungsi
- Kota Padang: 4 kecamatan terdampak
- Pesisir Selatan: 5 kecamatan terdampak
Di bantaran Sungai Minturun, Padang, air datang pukul 04.00 pagi. Rumah-rumah porak-poranda dihantam batang pohon dan lumpur.
Ruang Kemanusiaan Tak Pernah Padam
Di tengah semua bencana ini, ada sesuatu yang tetap hidup, ia bernama kepedulian. Para relawan, tenaga medis, masyarakat lokal, berbagai lembaga kemanusiaan, semuanya bergerak tanpa menunggu diperintah. Mereka memeluk ibu-ibu yang kelelahan, menggendong anak-anak yang kedinginan, berupaya membuka jalur yang tertutup, dan menenangkan para lansia yang kehilangan rumah. Kita tidak bisa menghentikan hujan. Tapi kita bisa menjadi saudara, tempat berteduh bagi mereka yang kehilangan.
Saatnya Kita Menjadi Bagian dari Kebaikan
Sebagai respon awal, Relawan Nusantara telah memberangkatkan empat relawan menuju wilayah terdampak untuk:
- Membantu evakuasi,
- Menyalurkan kebutuhan darurat,
- Menghubungkan informasi dari wilayah terdampak,
- Mengantar logistik penting untuk penyintas.
Bencana ini meninggalkan luka besar. Tapi luka bisa terobati ketika kita saling menggenggam dan menguatkan. Jika sahabat ingin menitipkan kebaikan, Relawan Nusantara membuka ruang untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang diuji.
Klik di sini untuk ikut membantu. Satu kebaikan yang mungkin kecil bagi kita, bisa menjadi harapan bagi keluarga yang kehilangan segalanya. Karena meski kita tak berada di lokasi, kepedulian kita tetap bisa hadir. Dan terkadang, yang paling dibutuhkan oleh mereka yang sedang berduka adalah diyakinkan bahwa dunia belum sepenuhnya pergi meninggalkan mereka.