Belitung, 18 November 2025 – Di sebuah ruangan sederhana di La Lucia Boutique Hotel, wajah-wajah nelayan dari Kelompok Bui Sangkar terlihat berbeda hari itu. Ada kelelahan yang mereka bawa dari laut, tetapi ada juga harapan baru yang mulai tumbuh. Mereka datang untuk menyambut sebuah inisiatif yang bukan hanya ditujukan bagi pekerjaan mereka, tetapi menyentuh langsung kehidupan keluarga mereka. Ialah program “Teman Nelayan”, hasil kolaborasi PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 2 Tanjung Pandan bersama Relawan Nusantara.

Program ini bukan sekedar seremoni, ia lahir dari realitas keras yang dihadapi para nelayan. Setiap hari, mereka berangkat sebelum matahari terbit dengan peralatan seadanya, menantang arus dan angin, berharap pulang membawa hasil yang cukup. Tidak sedikit dari mereka yang menghadapi cuaca buruk dengan peralatan pengaman yang minim, atau kehilangan waktu melaut hanya karena mesin kapal yang tak lagi kuat. Kehidupan pesisir, yang bagi sebagian orang tampak indah, bagi mereka adalah perjuangan sunyi tiada henti.

Melalui Program TJSL, para nelayan mendapatkan peralatan keselamatan berstandar SNI, jaring baru yang mampu meningkatkan hasil tangkapan, serta modal usaha untuk membuka peluang ekonomi lebih besar. Tetapi dampak paling besar bukan berasal dari barang-barang itu saja, melainkan dari pelatihan mekanik kapal yang diberikan. Para nelayan mengikuti pelatihan intensif mengenai perawatan mesin kapal, sebuah ilmu yang sebelumnya masih terasa jauh dari jangkauan mereka. Bagi para nelayan, kemampuan menjaga kapal tetap berjalan berarti menjaga nyawa, menjaga pendapatan, dan menjaga masa depan keluarga.

General Manager Pelindo Tanjung Pandan dalam sambutannya menyampaikan bahwa program ini adalah bentuk nyata Pelindo Peduli dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.  “Kami berharap program ini bisa mengurangi beban permasalahan para nelayan, sekaligus memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat,” ungkapnya.

Dampak Jangka Panjang dan Harapan Baru bagi Keluarga Pesisir

Di sisi lain, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Belitung juga memberikan apresiasi mendalam. Baginya, program ini bukan hanya segera terlihat manfaatnya, tetapi juga membawa potensi jangka panjang untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok nelayan.

“Kami sangat berterimakasih kepada Pelindo Regional 2 atas kerjasama yang baik, dan kami harap program ini dapat lebih dikembangkan lagi, juga semoga kesejahteraan kelompok nelayan bisa meningkat,” ujarnya.

Kolaborasi antara Pelindo dan Relawan Nusantara menjadi bukti bahwa ketika pemerintah, lembaga, dan masyarakat bergerak bersama, maka perubahan bukan hanya menjadi kemungkinan.

Program Teman Nelayan pada akhirnya adalah tentang bagaimana sebuah perhatian mampu mengubah ritme hidup mereka yang bekerja dalam diam. Tentang bagaimana satu program dapat memberi harapan baru bagi keluarga pesisir yang menggantungkan seluruh hidupnya pada laut. Dan tentang bagaimana kepedulian mampu hadir tidak hanya dalam bentuk bantuan fisik, tetapi juga dalam pengetahuan, pendampingan, dan keberpihakan yang tulus.

Melalui ceremonial ini, Pelindo Regional 2 Tanjung Pandan berharap bahwa Program Teman Nelayan menjadi contoh bahwa TJSL bukanlah formalitas, tetapi sebuah jalan untuk memperkuat manusia dan memberdayakan masyarakat. Sebuah langkah kecil yang bisa saja menjadi awal dari perubahan besar, perubahan yang dampaknya mungkin tak terlihat hari ini, tetapi akan terasa dalam kehidupan para nelayan dan generasi mereka di masa depan.